Bersandar Pada Ayat-Ayat Kehidupan

dalam satuan waktu tak tersentuh:

Nafaspun berjalan di jalan setapak yang tercipta oleh dua tembok besar kepentingan dunia. apa yang dia dapat hanya udara-udara toleransi dari prinsip diri manusia. "apa kepentinganmu?" seakan suara keluar dari tiap guratan kasar tembok itu. kau robohkan tembok itu kah?, karena dia yang membuatkan jalan buatmu selama ini. taman indah dengan bidadari yang kelak menghasilkan anak-anak sholeh sholehan menatap dari jauh. ketika mata mendengar keributan tentang arti kehidupan. ketika telinga melihat bisikan-bisikan yang sebenarnya kamu tau kebenarannya. semua harus telewati karena itulah kehidupan. kehidupan yang memberi airmata, yang memberi senyuman, yang memberi harapan ato bahkan yang bisa menenggelamkanmu dalam lautan yang mereka sebut keangkuhan dan keegoisan. (D:3:20)



"yanx..yaanx...bangun..udah jam delapan tuh..katanya mo makan..?", suara lirih terdengar. hmm.hah..jam berapa nih?!?..berapa jam aq tertidur barusan?!?..aq g nulis apa" kan tadi?!?..*tersadar dengan setengah nyawa. "hmm.., ya dah kita makan trus aq anter kamu pulang yah.." arrghh.., apa yang membuatku tertidur mungkin karena kecapekan dengan pikiranku akhir"ni.

Ketika Suster Ngesot Menjadi Suster Ngentot

Pergeseran review akan menjadi seperti ini:

Vira, seorang suster bersahabat dengan Silla, yang juga suster seksi. Dari Bandung mereka menuju Jakarta untuk melakukan tugas mereka. Mungkin ini dilakukan karena pasca penutupan lokalisasi prostitusi Saritem di Bandung bulan kemarin yg banyak membuahkan ketidakpuasan sebagian besar warga RW07 dan RW09 Saritem. Silla berkenalan dengan Mike, mahasiswa Australia yang berada di Indonesia. Hubungan mereka pun berlanjut.

Vira dan Silla tinggal di sebuah kamar di asrama yang sudah dua puluh tahun ditutup. Konon kamar tersebut penuh dengan fantasi (aslinya: misteri). Vira lalu bertemu Mak Saroh, tukang mucikari (aslinya: cuci) yang tahu banyak tentang ada apa di kamar itu. Seorang suster cantik bernama Lastri Sulistia tinggal (aslinya: meninggal) disana dua puluh tahun yang lalu. Ia dibunuh oleh kekasihnya, dokter Herman yang kedapatan selingkuh dengan Mila, sahabat Lastri. Karena panik, Lastri pun diajak bercinta (aslinya: dibunuh dan dikubur) di tembok kamar tersebut. Setelah kamar ini dibuka kembali, sosok (aslinya:hantu) Lastri menjelma sebagai suster ngentot (aslinya: ngesot), keluar untuk membalas dendam kepada dokter Herman dan orang-orang di asrama yang melakukan persetubuhan (aslinya: perselingkuhan).

Vira yang selalu mendapat firasat jika akan datang bulan (aslinya: terjadi pembunuhan), mencoba memberitahu Silla dan Mike, namun mereka tidak peduli. Bahkan, Mike dan Silla diam-diam menjalin cinta. Persetubuhan pun (aslinya: Perselingkuhan) terjadi. Hingga suatu saat Vira mendapat tanda bahwa kandidat (aslinya: korban) berikutnya adalah Mike. Saat suster ngentot (aslinya: ngesot) mulai menyerang Silla, Silla mengakui datang bulannya (aslinya: kesalahannya) kepada Vira, namun suster ngentot (aslinya: ngesot) tetap menghujamnya (aslinya: mengejarnya). Vira segera mengadukan hal ini kepada Mak Sharoh namun sesungguhnya Mak Sharoh telah meninggalkan pekerjaannya menjadi mucikari (aslinya: meninggal) sepuluh tahun yang lalu.

Apakah Vira, Silla dan Mike terlepas dari kebinalan (aslinya: kejaran) suster ngentot (aslinya: ngesot)?

Film ini tidak akan pernah dirilis sejak tanggal 10 Mei 2007'
Sumber: dimodifikasi dari sini

Kekuatan Lirik dan Arrangement Musik

sebenarnya dah lama seh pengen nulis ini. hal yang melatarbelakangi apalagi kalo ngg' karena perbedaan pemikiran antara aq ma female-ku. dari dulu.., tiap kali aq suka ke suatu lagu pasti kena komentar pedas. "knapa seh harus lagu ini.?!", "kok liriknya gitu.?!" (yang pasti bukan "dia banget"), dll. begitu sebaliknya., tiap kali dia nunjukin lagu favoritnya for recently time. pasti deh bisa ketebak pasti liriknya yang "dia banget"..:p. dari situ bisa dibilang kalo musik (arrangement .red) dinomor dua-kan..hiks.

pada dasarnya mana seh yang paling menonjol dari sebuah lagu?. apa yang menjadi point penting dari sebuah musik, apakah liriknya atau arrangement dari musiknya?, mana seh yang paling dominan memikat pikiran seseorang sampai dia brani mengambil kesimpulan "ya., aq suka lagu ini."? hmm., susah juga seh jawabnya. karena keduanya saling melengkapi, tapi pasti ada 1 yang harus ditonjolkan dan yang laen adalah pendukungnya ajah. Pada kenyataannya perbedaan ini samar coz sangat bergantung dengan point of view dari penerimanya. Klo menurutku dalam proses membuat sebuah lagu, keduanya g bisa berjalan secara bersamaan. Coz suatu lirik tetep harus disesuaikan dengan ciri dan arrangement dari lagunya. G asal naruh lirik di sebuah susunan arrangement lagu yang dah kita buat. Lirik punya soul, begitu juga dengan arragement lagunya itu sendiri. Terlepas dari cocok g cocok, itu smua bisa "dipaksakan" tergantung kreatifitas pembuat lagu itu. Bagaimana dia bisa tetep konsisten membawa soul sebuah liriknya kedalam balutan arrangement lagu. Jika kamu berhasil melakukan itu, alhasil smua pasti bisa diterima. G pandang seberapa melownya lirikmu ato seberapa simple lirikmu, g pandang seberapa rumitnya alunan musikmu ato sesimple apa chordmu..:).

Contoh nih menurutku., lagu "Balonku ada lima.." (g ngerti judulnya..:p) adalah salah satu lagu yang lebih condong ke "arrangement hegemony" kekeke... dimana kesalahan dan kelogisan liriknya diacuhkan sampai sekarang. Tapi lagu itu bisa tetep exist, karena memang dia dibuat berdasar pada bagaimana menyusun sebuah alunan ato runtutan tone yang simple dan yang mudah ditiru (lirik jadi not priority disini). Sedangkan lagu" yg menganut "autocracy of lyrics" g perlu disebutkan coz rata" lagu" top40 yg beredar skrg sebagian besar kesitu..:D. Aq g akan mengambil banyak contoh lagu disini coz this just my opinion dari berbagai musik yang pernah aku denger dan pandangan" tmn"ku yang pernah masuk dalam pikiranku tentang musik ato lagu yang mereka denger.


Top Artists on my sound: Jason Mraz and Jamie Cullum (surely...:p), Silverchair, Hugh Grant..:D, James Carrington, Snow Patrol, dan Radja.. (gubrak..!!!! hahahaaa....)