Bermusik lagi...

hmm., dah lama juga g ngeband ma temen" GT. Pasca kluarnya vokalis kita yang memutuskan untuk bersolo album di ibukota, minggu kmrn baru menyentuh studio lagi. Tentunya dengan personil seadanya, dan 1 perempuan (sebut: Dina) yang kita coba ajak maen bareng untuk latihan" kedepannya. Sementara ini seh masih additional player..*halah..:p. Awalmula seh waktu aq dan temen" lagi karaoke bareng diHP, kebetulan aq dan thomas (drummer) ikut pada saat itu. Nah semua dapat giliran nyanyi, tibalah suara dimana aq ma thomas tertarik ma karakter suaranya. Aq kira cuman aq, tp ketika aq confirm ke thomas pasca acara ternyata thomas sependapat..:). Hmm., besok mo ngeband lagi di Zalaza Studio jam 11.00 Beberapa lagu yang mo coba dimaenin seh tadi malam dah coba aq siapin, dan sekarang smua dah punya materi lagunya. Sekarang lagi bongkar" lagu lagi nyari yang ada vokal ceweknya atau yang single ceweknya. Coz aq g bisa lancar kalo mo nyanyi sambil maenin gitar, kalo mo teriak" nurutin nada vokal seh bisa ajah..:)). Tp kalo mo jalan well and smooth dua"nya g bisa. Pasti kalo smooth di vokal gitarannya amburadul kemana", kalo smooth di gitar vokalnya g kluar..:p. Susah mo nyanyi sambil gitaran..:((.


Track List on Zalaza Studio (26-01-2008):
1. Fergie - Big Girls Don't Cry
2. Cranberries - Zombie
3. Cranberries - Linger
4. Evo - Terlalu Lelah
5. D'Cinnamons - Selamanya Cinta
6. Cake - I Will Survive
7. Sublime - Santeria
8. Muse - Can't Take My Eye Off You
9. Seether feat Amy Lee - Broken
10. Float - 3 Hari Untuk Selamanya
dan tentu saja:
11. Jason Mraz - Bellaluna

So., ada yang ikutttt..??
nb: karena blm ada foto terbaru, so upload photo jadul ajah waktu awal formasi kita.:D

Karena Pikiranku, Hatimu

Tembok itu tepat berada didepan wajah yang tidak bisa menunjukan apa yang dirasa melalui bahasa mata,mulut dan telinga. Dan selangkah kaki beranjak kebelakang, ingin melihat seluas apa tembok itu dan membayangkan ketebalan dari penampakan permukaannya. Seorang malaikat berbisik memberi gambaran apa dibalik itu. Sekelompok anak kecil riang sedang bermain lompat tali dihalaman rumput hijau. Beberapa diantaranya masih didampingi ibunya dari jarak yang tak jauh dengan muka tersenyum memberikan harapan suci sepenuhnya pada riang yang dipancarkan dari anaknya. Sebelum pergi malaikat itu berkata, “Kamu bisa melihatnya dengan pasanganmu, karena kamu tidak bisa begitu jelas melihatnya.”.

Dia melihat dan merasakan dengan benar, apa yang ada pada dirimu. Tapi dia tidak bisa menyentuhnya, karena terlapis dengan selembar kewajiban keyakinan yang ada. Entah datang dari mana sebuah ketakutan untuk melangkah dan menengok dari celah keberanian. Dan kebutuhan itu datang, karena dia tidak bisa dengan lancar menjelaskan arti kata “Cinta”. Berlindung dibawah kata keabadian dan kepercayaan dia mengerti dan bertindak, ketika semua perjalanan hidupnya membentuk semua pemikiran-pemikiran yang sebelumnya diluar keterbatasan manusia. Tentang apa, siapa, dimana dan bagaimana. Kesempurnaan tidak tumbuh secara instant, mereka menyertai perjalanan yang dipilih untuk dilalui. Dan ketidaksempurnaanpun tidak memberi batasan untuk misahkan diri dari kesempurnaan yang terbayang, karena dia bisa mengalah berubah menjadi kesempurnaan itu.



*duh., sori lagi kumat..

Within Temptation - Heart of Everything

Gara-gara dapet satu baris message YM dari female isinya: "What Have You Done, by Within Temptation feat. Keith Caputo..." setelah itu signout. Wew.., jadinya akhir"ni full day dengerin Within Temptation.


Grup Band pendahulu dari EVANESCENCE asal belanda yang mengusung aliran Gothic Metal, tahun kemaren akhirnya merilis lagi Album Terbaru yang merupakan album ke-4 selama perjalanannya. Bertajuk The Heart of Everything berusaha menyuguhkan variasi baru dan perubahan-perubahan materi musik dibandingkan album-album sebelumnya. Dan yang bikin seorang wongdidit tertarik dengan variasi dan perubahan itu pastinya adalah komposisi permainan gitar (riff gitar) yang lebih dominan.:D. Karena konon dialbum" sebelumnya materi musiknya didominasi dengan permainan keyboard/piano/organ. Band yang beranggotakan Sharon den Adel pada vokal, Robert Westerholt pada gitar, Rudd Adrianus Jolie pada gitar, Jeroen van Veen pada bass, Martijn Spierenburg pada keyboards dan Stephen van Haestregt pada drum ini memang band pendahulu dari Evanescence yang mengenalkan aliran Gothic Metal. Aq g tau apa alasan mereka tampil lagi setelah terakhir meluncurkan album di tahun 2004. Mungkin aja setelah melihat pasar Evanescence di dunia musik saat ini..:p.

Ok, mungkin aq akan sedikit memberi alasan subyektifku untuk mendukung pernyataan bahwa lagu-lagu With Temptation di album Heart Of Everything ini recommended untuk didengarkan, terutama yang hits "What Have You Done"..:D. Pertama aq suka di album ini kental banget ma permainan riff gitarnya..(kalo yang ini harus..:p). Kedua perpaduan musik dengan unsur opera vokal, ini yang menarik coz suara Sharon pas banget untuk ini yang sesekali menggunakan nada" soprannya. Didit bangetlah pokoknya.. (riff gitarnya maksudnya..:p). Kalo dah aq posting disini brarti recommended banget lah buat didengerin, apalagi bagi yang lagi bosen ma lagu" yang didengerin tiap hari..:D.

Kalo mo download ada di sini:
http://iamhigh.multiply.com/music
Nih baru 5 lagu dari 11 lagu keseluruhan, akan segera diupload lagu" yang laen. Downloadnya harus yang "What Have You Done (Feat. Keith Caputo)" dulu yah., coz ni hits yang diandalkan..:p. Trus baru The Howling dan Frozen.
Thanks to female yang ngenalin ke aq..:).

Selamat menikmati Ghotic Metal dengan sentuhan symphony opera metal..:).
Gambar diambil dari sini.

Project Cost and Project Time

Beberapa hari yang lalu, ada agenda presentasi untuk prospek project kedepan. Kali ini tentang Sistem Penggajian disalah satu PT yang bergerak dibidang SDM di Jogja. Presentasi yang trakhirnya baru tau kalo barusan yang ada diforum adalah 3 direktur utama perusahaan itu ma 1 orang manager HRD, wew.. ternyata yang punya perusahaan toh, pantess. Hmm., overall berjalan dengan baek dan lancar. Dari situ ada beberapa point yang ingin aq angkat disini, terkait dengan beberapa hal yang ada didalam suatu proyek.

Berawal dari pertanyaan dari salah satu direktur setelah kita menjelaskan sistem yang sudah jadi dan menerangkan fitur” yang difasilitasi oleh sistem dan kemudahan” yang ada. Yaitu celetukan pertanyaan simpel seperti ini: “udah yah gitu ajah, itu satu kontrak satu sistem yah?. Kok cuman gitu aja yah?, kok mahal ya?”. Disini yang aku tangkap adalah Cost dari sebuah software/aplikasi.

Project Cost:
Ya memang banyak diluar sana kita dapati bahwa customer terkejut dengan harga proyek yang kita tawarkan. Beruntunglah diantara kita jika menemukan customer yang g bermasalah dengan harga kita.:). Dalam sebuah proyek ada istilah perkiraan biaya dan harga proyek. Perkiraan biaya dengan harga proyek disini mempunyai perbedaan, yaitu harga proyek sudah memasukan unsur keuntungan tim proyek. Dalam penentukan biaya seorang pemimpin proyek dalam hal ini PM harus bisa mengidentifikasi kebutuhan sumber daya dan waktu. Sumber daya disini adalah: SDM, Material (Scope Bisnis) dan Tools. Dalam project cost management ada 3 kegiatan dasar, yaitu: cost estimating, cost budgeting dan cos control. Cost estimating terkait melakukan estimasi biaya terhadap kebutuhan SDM untuk menyelesaikan proyek. Mungkin disini bisa dikatakan kita menghitung mandaysnya personil proyek. Cost budgeting disini lebih kepada estimasi biaya dari aktifitas atau paket” pekerjaan yang ada. Bisa diliat dari fitur” yang difasilitasi, modul” yang ada, dan sejenisnya. Keberadaan Work Breakdown Structure (WBS) disini akan sangat membantu dalam melakukan cost budgeting untuk menentukan harga dasar proyek. Sedangkan cost control adalah menentukan spot” atau faktor” yang mempengaruhi variasi perubahan dan pembengkakan pada anggaran proyek. Kadang kita lemah di cost controlnya, kurang memperhatikan point ini. Bahwa kita harus peka terhadap jalannya proyek dan terus memonitor segala aktivitas dan perubahan” yang ada. Dalam cost control bisa dibantu dengan keberadaan Approved Change Requests. Nah kemudian ketika ada pertanyaan seperti itu, kita harus jawab seperti apa?..:D. Dan g mungkinlah kita menjelaskan asal muasal munculnya suatu harga proyek secara teknis terinci. Tinggal pinter”nya kita memberi pemahaman sederhana yang fundamental ajah. Bahwa sebenernya simple ketika kita melihat aplikasi yang sudah jadi dengan fasilitas” fitur yang ada, kemudahan” yang ditawarkan, kecepatan dalam menyelesaikan rangkaian bisnis proses yang sebelumnya blm terkomputerisasi, kenikmatan memperoleh infomasi dan report” yang hanya tinggal klik enter, dll. Tapi apakah sesimple itu ketika kita mendevelop aplikasi tersebut, tentu tidak. Jadi inget gurauan temen: “dalam membuat aplikasi, semakin mudah dan simple aplikasi kita terhadap user maka semakin ribet dan rumit codingnya..:p”. Itu intermezo..:D. Sebenernya intinya adalah Investasi. Itu yang mungkin bisa mewakili. Itu yang mungkin dipikirkan ketika banyak orang” diluar sana yang menginginkan sistem dia dikomputerisasi. Bahwa kenikmatan, kemudahan”, kecepatan”, kemanan data (integrity), konsistensi, realibility yang ditawarkan aplikasi merupakan sebuah nilai lebih dari sebuah sistem ter-computerize dibandingkan dengan sistem manual. Tinggal berani atau tidak bapak berinvestasi tentang hal ini. Tentunya g hanya itu aja, banyak alasan” teknis logis yang bisa diterima customer diluar sana..:).

Point selanjutnya juga berawal dari pertanyaan. “Untuk buat aplikasi/sistem seperti itu, butuh berapa lama yah?”. Nah kalo sekarang kita akan berbicara tentang waktu dalam suatu proyek.

Project Time:
Berbicara pada Project Time Management ini yang susah menurutku, coz banyak hal yang berpengaruh baik internal maupun external. Banyak dependensi yang terlibat. Besok” ajalah ngomongin ini, coz lingkup pembahasannya cukup luas, sampek ke penentuan dan perhitungan umur proyek dilihat dari critical path yang ada, waktu optimis, waktu paling mungkin, waktu pesimis, updating schedule projec, dll. Yang pasti pada dasarnya Project Time Management mempunyai lingkup sebagi berikut: Activity Definition, Activity Sequencing, Activity Duration Estimating, Schedule Development dan Schedule Control.

So, jawabnya gimana?. Hmm., pinter” lagi kita memberi pemahaman tentang Project Time Management agar kita dapat kesepahaman tentang timeline kasaran yang kita tawarkan. Bahwa waktu proyek (lifecycle dari suatu project) sangat bergantung pada beberapa hal, yaitu: terkait seberapa cepat kita tau dan mengerti tentang bisnis proses yang sedang berjalan saat ini, seberapa banyak kita mengetahui jenis” informasi dan data yang ada baik itu data primer (master) dan data output (yang diinginkan), dan apa saja yang diinginkan (harapan) dari sistem nantinya. Dan smua itu tidak lepas dari kerjasama yang cooperatif antara kita sebagai pihak pengembang (developer) dan pihak user (customer/client). Kadang hal ini dapat menjadi tembok besar yang menghambat proses development sebuah softwar ketika tidak ada kerjasama yg cooperatif dari pihak client. Misal infomasi yang mungkin sengaja tidak ditransfer menyeluruh, penempatan person yang kurang kompeten menjelaskan bisnis proses yang ada ke kita, dll. Dan timeline yang kita tawarkan merupakan estimasi dari aktifitas” yang sudah kita identifikasi dari aplikasi yang sudah ada dan dari historical information pada pengalaman pengerjaan proyek yang lalu dan yang serupa. Jadi apa yang kita tawarkan terkait waktu pengerjaan adalah range waktu “teraman” yang coba kita peroleh dari constraint” yang ada terkait scope activity, assumptions, historical information dan expert judgment yang kita punyai. Tapi itu smua tidak lepas dan bergantung dari kerjasama yang cooperatif dari pihak client nantinya. (ngangguk..ngangguk.. halah..:p).

Pilih anak atau istri?

Kemaren malam, tiba-tiba dapet pertanyaan yang agak berat..:p. “Dit, kalo km ditanya gini jawabnya apa?, kalo kamu dah nikah ntar dan punya anak, lebih cinta mana: anak atau istri?, ato lebih milih mana: istri atau anak?”. Wew.., hmm.. IMHO kedua object itu g cocok dipasangkan sebagai object pilihan. Coz jika begitu brarti diantara anak dan istri terdapat separator. Keduanya adalah satu kesatuan yang mengikat dalam sebuah keluarga dengan unsur-unsur didalamnya suami, istri dan anak. Tapi aq g sepenuhnya menolak maksud pertanyaan itu, coz ternyata menurut dia memang ada yang memberi jawaban memilih anak; yang berarti lebih penting anak daripada istri dan secara g langsung posisi istri (dalam hal ini cewek) akan sedikit terancam. Ya..ya.. I’ve got the point. Jadi permasalahannya mungkin ada ketakutan dari si cewek kalo ntar dia punya anak, perhatian, kasih sayang dan sejenisnya dari suami akan berkurang. Hihihiii..cuman bisa senyum aja kalo ini..:p.

Hmm., sebenernya ketika kita ngomongin pilihan anak atau istri, kita telah berbicara pada kualitas mindset yang berbeda, bukan pada kuantitas kasih sayang atau cinta. Jangan disamakan perhatian, kasih sayang dan cinta ke anak dengan ke istri. Sebelum membahas ke situ, perlu diliat dulu konsep awalnya. Bahwa kita mencari calon istri dan memutuskan menikah dengannya sebenernya kaya’ apa seh. Bahwa kita pasti mencari calon istri yang bisa saling mengerti satu sama laen (kelemahan dan kelebihan), bisa saling menyayangi, cinta. Tuh tadi common reason lah.., tp sebenernya dibalik itu adalah agar kita nantinya bisa saling bertukar pikiran, berkomunikasi dengan baek, berdiskusi, mau saling mengkoreksi dan bekerjasama dalam koridor pernikahan. Tugas bersama adalah tetap mempertahankan itu smua, cinta dan kasih sayang masih didalamnya. Nah kemudian apa yang terjadi ketika ada kehadiran seorang anak didalamnya?, ya tentunya 2 point (cinta dan kasih sayang) tadi masih ada tetapi sekarang character mindsetnya agak digeser bahwa 2 point itu lebih ditekankan pada konteks collaboration, saling membantu bersama-sama membuat fondasi yang lebih kuat lagi. Karena domainnya dah bertambah dengan adanya anak. Bukan untuk mereka aja, tapi untuk anak”nya kelak. Jadi inget pernah ada temen yang berkata ke aq, “Nikah tuh g bisa modal cinta aja dit, karena didalam pernikahan yang ada adalah kerjasama. Jadi kalo ada yang bilang aku menikah ma kamu karena aku cinta ma kamu. Tuh cupu bangeeett…”. Ya..ya.. kalo itu agree lah. Hehehee., kadang dalam hati menyanggah jg seh, gini “ya gpp no, toh gimana kita mo kerjasama kalo ngg’ ma orang yang kita cintai..:p” . So, g ada yang perlu dipilih karena konteksnya dah beda antara sebelum dan sesudah ada kehadiran anak.

Jadi gini aja biar imbang dan g ada yang ngerasa dirugikan, ketika belum punya anak: “Sayang istri.”. Dan ketika dah ada anak: “Sayang anak dan makin sayang istri.”. Tapi ntar disanggah lagi sang istri, nah tuh sekarang sayangnya dibagi coz ada kata-kata “dan” didalamnya. Ya dah tinggal dirubah: “Sayang anak. Makin Sayang istri.”. Beres toh.?!, kalo belum trima, ya udah cari istri laen lagi aja..:p. (yang ini jangan ditiru.. hahahahaa).